horen, lusiteren mijn jammer, erg slechts…
Entah mengapa banyak sekali orang senang berbicara, berkomentar dan berkata-kata atas apa yang tertangkap mata, hidung atau kuping (terutama yang satu ini). Meskipun akhirnya salah berucap pun, tetap saja merasa puas, yang penting bicara!
Mungkin kemudahan memang lebih disukai, memilih melihat hasil dibandingkan usaha yang mendahului hasil tersebut. Bicara jelas lebih terlihat hasilnya:kata-kata yang berhamburan yang merangkum diri kita, dengar! diri kita (garis bawah)
peduli apa dengan isinya bukan?
sedangkan mendengar? (huruf tebal) itu soal orang lain-tidak berhubungan dengan diri kita:ehm... itu kan milik orang lain, apa pentingnya untuk kita.
naru hodo, itu sebabnya, begitu sulitnya menemukan orang yang benar-benar mendengar:menghayati dan mencermati.